Setiap Manusia yang lahir di bumi ini mempunyai tanggung jawabnya masing masing, begitu juga dengan seorang kepala keluarga, selain mencari nafkah ia juga berkewajiban untuk memperhatikan dan memerintahkan keluarganya untuk menjaga shalatnya. seperti dalam surat Thaha Ayat 132 :

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ  لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (surat Thaha Ayat 132)

dalam ayat di atas sudah jelas bahwa kepala keluarga atau yang biasa disebut ayah, untuk bisa dapat menjaga kualitas agama di keluarganya khususnya shalatnya. Satu-satunya cara menjaga keluarga dari api neraka adalah membawa atau menggiring mereka ke jalan taqwa. Salah satu jalan taqwa yang paling utama adalah dengan mindirikan shalat. Karena hakikat shalat adalah meniti jembatan untuk meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.