Pada tanggal 10 Dzulhijjah, semua umat Islam yang tidak berhaji ke Mekah merayakan hari raya Idul Adha. Umat Islam yang tidak berhaji dianjurkan/disunnahkan untuk berqurban di tempat penyembelihan hewan kurban dan membagikannya kepada seluruh umat Islam di daerah tersebut. Lalu apa sebenarnya Qurban itu? Berikut BMT UMY jelaskan pengertian qurban secara lengkap

Qurban berasal dari bahasa Arab dan “Qurban” berarti dekat (قربا). Qurban, yang dalam Islam disebut juga dengan  al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah, artinya hewan yang disembelih seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih saat Idul Adha dan  3 hari tasyriq

Pengertian qurban Juga bisa dilihat dari pelaksanaanya, Ibadah qurban dilaksanakan mulai tanggal 10 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah, atau saat Hari raya idul adha 10 Dzulhijjah sampai 3 hari tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini, para jamaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Dalil Qurban di dalam Al qur’an

Surat Al-Kautsar ayat 1-2

“Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.”

Surat As-Shaaffaat 102

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Kemudian qurban ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bagian dari Syariah Islam, syiar dan ibadah kepada Allah Ta’ala sebagai rasa syukur atas nikmat kehidupan.

Surat Al Hajj ayat 36-37

“Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dalil Qurban di dalam Hadist

Hadis Riwayat Ibnu Majah

“Menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab, menceritakan kepada kami Abdullah bin Ayyas dari Abdurrahman al- A’raji dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi dia tidak mau berkurban maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami.” (H.R. Ibnu Majah).

Ibnu Majah al-Tirmidzi

“Dari Jabir putra Abdullah radhiallahu’anhu. Ia berkata: Pada tahun perjanjian hudaibiyah aku berhari raya kurban dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam  menyembelih kurban seekor unta untuk tujuh orang dan sapi juga untuk tujuh orang.”(H.R. al- Tirmidzi).